Laman

Landscape

Landscape
"Good View"

Jumat, 17 Desember 2010

Bangun Kota-Kota di Kalbar Berwawasan Lingkungan


 Oleh : Sabahan

         Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat di daerah perkotaan,  maka dapat diperkirakan bahwa pada tahun-tahun mendatang daerah perkotaan akan terus mengalami pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana menuju kondisi kota yang lebih kompleks, sehingga aktivitas masyarakat kota juga akan mengalami peningkatan. Hal tersebut tentulah akan menimbulkan perubahan pada kualitas lingkungan hidup di perkotaan yang selanjutnya akan menghasilkan lingkungan hidup dengan kualitas yang rendah dan tidak memenuhi syarat   sebagai lingkungan hidup yang baik, nyaman dan sehat.
         Belakangan ini kota-kota maju di Indonesia telah menjadikan program pembangunan berwawasan lingkungan sebagai skala prioritas. Dengan mengusung berbagai trademark seperti ecocity dan greencity harapan terhadap terciptanyanya kawasan perkotaan yang nyaman akan tercapai. Mengingat pentingnya konsep ekologis di perkotaan hendaknya ini dijadikan cerminan rencana pembangunan kota/ ibu kota Kabupaten di Kalimantan Barat. Salah satu indikator pembagunan kota yang berwawasan lingkungan adalah program penghijauan. Perubahan iklim global belakangan timbul salah satunya sebagai akibat kurangnya perhatian terhadap lingkungan terutama menyangkut penghijauan di perkotaan.
          Tanaman adalah salah satu faktor yang menciptakan kenyamanan pada lingkungan perkotaan. Kenyamanan ditentukan oleh beberapa faktor, seperti faktor fisik dan non-fisik. Salah satu faktor fisik adalah faktor iklim, yaitu suhu dan kelembaban udara. Faktor iklim sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan di suatu lingkungan. Dalam hal ini, tanaman melembutkan iklim/mengontrol iklim dengan antara lain, memberi naungan dari sinar matahari, memodifikasi suhu udara, menambah kelembaban udara, memberi naungan dari hujan, menahan angin, dan menahan silau, sehingga terciptalah kenyamanan.
          Keadaan iklim sangatlah berkaitan dengan kenyamanan, dimana unsur iklim yang mempengaruhi kenyamanan manusia terhadap lingkungannya adalah radiasi matahari, suhu udara, pergerakan udara, dan kelembaban. Zona nyaman terbentuk dari hasil interaksi keempat unsur iklim tersebut. Kenyamanan di suatu kota dapat dikontrol dengan penggunaan yang tepat dari pohon dan semak, serta tipe tanaman lainnya. Sehingga pemilihan tanaman menjadi penting dalam merancang suatu tapak/kawasan.
            Sebenarnya regulasi menyangkut tata hijau di kawasan perkotaan sudah sangat jelas. UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang sudah menekankan bahwa minimal 30 % kawasan perkotaan harus diperuntukkan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH), hal itu di perkuat lagi dengan dikeluarkannya Permendagri No. 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) sesuai dengan pasal 1 dalam Permendagri tersebut merupakan bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika, RTHKP ini mencakup kawasan publik dan kawasan privat.
             Pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan dan sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menciptakannya. Pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan dapat berupa program intensifikasi dan ekstensifikasi RTH berupa pemilihan jenis vegetasi disesuaikan dengan fungsinya, pembangunan/perbanyakan taman kota, hutan kota, jalur hijau jalan dan sungai, dan sebagainya. Program-program ini sangatlah penting untuk dilaksanakan.
            Dengan terciptanya pembangunan yang berwawasan lingkungan, maka besar harapan kita kedepannya kota-kota di Kalimantan Barat menjadi kawasan yang indah, nyaman, sehat dan menyehatkan bagi siapapun yang menempatinya.

*Mhs. Pascasarjana ARL IPB

1 komentar:

  1. Mengingat kurang bersahabatnya iklim belakangan ini, menuntut kita untuk lebih sadar terhadap lingkungan....

    BalasHapus