Laman

Landscape

Landscape
"Good View"

Jumat, 17 Desember 2010

Potret Wisata di Sawahlunto


Oleh : *Sabahan


Beberapa bulan yang lalu saya dan teman-teman mahasiswa pascasarjana jurusan arsitektur lanskap IPB berkesempatan melakukan fieldtrip di propinsi Sumatera Barat, bersama dua dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata dan Apresiasi & Pelestarian Lanskap Budaya yaitu ibu Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA dan ibu Dr. Ir. Nurhayati, MS. Perjalanan kami cukup panjang dan melewati berbagai kabupaten/kota yang ada di propinsi tersebut, mulai dari kabupaten Padang Pariaman, Solok, Batu Sangkar, Tanah Datar, Lima puluh kota, Agam, kota Payakumbuh, Bukit Tinggi dan kota Sawalunto. Pada kesempatan itu saya merasa banyak hal yang didapat terutama selama melakukan pengamatan lanskap kawasan wisata di kota Sawahlunto dan saya kira hal ini patut untuk disampaikan guna menambah kekayaan referensi wisata kita bersama. Oleh sebab itu tergerak hati saya untuk berbagi cerita dengan para pembaca sekalian. 

Sawahlunto adalah salah satu diantara sejumlah kota yang terletak di kawasan Bukit Barisan di Sumatera Barat, tetapi mempunyai riwayat kehadiran yang berbeda dengan kota lain di propinsi tersebut. Kota seperti Bukit Tinggi, Batusangkar, Payakumbuh, Padang Panjang dan Solok terbentuk oleh perkembangan komunitas Minang, sedangkan Sawahlunto oleh usaha tambang pada zaman pemerintahan Belanda yang dimulai tahun 1888, sehingga penduduknya berasal dari komunitas pekerja tambang yang umumnya berasal dari pulau Jawa.

Kedatangan kami di kota ini mendapat sambutan yang sangat positif dari walikota dan jajarannya. Bapak Ir. Amran Nur selaku walikota memberikan banyak informasi tentang plan development kotanya terutama yang berkenaan dengan sektor pariwisata. Tidak cukup di situ, selama tiga hari kami mengadakan pengamatan objek dan atraksi wisata yang dipandu secara langsung oleh kepala Dinas Pariwisata kota tersebut.

Dari hasil pengamatan di lapangan, kota yang sering disebut masyarakatnya dengan kota kuali (karena keberadaannya yang dikelilingi bukit) ini sesuai dengan cerita pak Wali dan pak Kadis ternyata memang mempunyai objek dan atraksi wisata yang menarik.  Pengamatan kami dimulai dari kantor Wali Kota, jika dilihat penataan taman-taman dan lanskap jalan di sekitar kompleks perkantoran cukup baik, keberadaan ruang terbuka hijau juga terlihat dominan dan tertata di sini. Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke arah utara kota dan tidak lama berselang kami memasuki Taman Wisata Kandi, taman yang mempunyai luasan area seluas 35 hektar ini bakal dijadikan kompleks kawasan wisata percontohan yang dikelola langsung oleh pemkot Sawalunto. Pada kawasan wisata ini terdapat taman, kebun binatang, kebun buah, fasilitas outbond dan kawasan wisata air. Atas inisitif pak Wali juga taman ini di bawah manajemen yang tim ahli perencanaan dan pengelolaannya berasal dari IPB yang didukung oleh pengusaha dan masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Kawasan yang merupakan bekas pertambangan batubara ini kemudian disulap menjadi sebuah kawasan indah dan menarik sehingga menjadi salah satu objek wisata yang menjadi tujuan bagi wisatawan luar di kota ini. Tidak begitu jauh dari taman wisata kandi terdapat sirkuit balapan, arena  pacuan  kuda dan lapangan golf. Balapan gokart dan pacuan kuda biasanya rutin dilakukan setiap bulan Desember mengingat tanggal 1 Desember merupakan hari lahirnya kota Sawahlonto, dan pada momentum ini kota Sawahlunto biasanya mengalami puncak kedatangan wisatawan. Selain itu pada kawasan yang lain yang berada tidak terlalu jauh dari Taman Wisata Kandi juga terdapat Dream  Land yang konsepnya mengadopsi Dufan (dunia fantasi Jakarta) meskipun kawasan ini masih dalam tahap pembangunan tahap awal tetapi melihat site plan dan paparan dari kepala dinas pariwisata, saya yakin objek wisata ini akan menjadi pilihan destinasi wisatawan domestik dan luar nantinya apalagi desainnya disusun oleh tim ahli dari ITB. 

Di sebelah selatan kota ini terdapat water boom yang menyuguhkan beragam permainan yang dibuat berdasarkan tingkat usia mulai anak-anak sampai dengan remaja/orang dewasa. Tema dalam ragam permainan ini berbeda-beda. Menikmati petualangan air di water boom tidak hanya seru dan tegang tetapi juga sangat mengasyikkan. Semua ketegangan ini akan berakhir dengan perasaan yang menyenangkan, sehingga dapat menghilangkan stress.
 
Sedangkan di pusat kota benar-benar dikemas untuk tujuan wisata sehingga memberikan nuansa yang nyaman bagi pengunjung di sini. Objek wisata yang ada di pusat kota ini adalah  lubang mbah Soero, museum gudang ransum, rumah Pek Sin Kek, museum kereta api, gedung  pusat kebudayaan dan kantor bekas perusahaan tambang batubara Ombilin yang masih mempertahankan nuansa kolonial dari segi arsitekturalnya membuat kota ini sangat berbeda dari kota-kota lainnya di Indonesia. Selain menyuguhkan wisata budaya dan sejarah, di pusat kota ini juga menjadi tempat wisata belanja dan kuliner. Berbagai hasil kerajinaan tangan masyarakat lokal dijual di gerai-gerai toko, mulai dari tenunan sampai dengan pernak-pernik aneka ragam jenis batu. Begitu juga halnya dengan makanan, selain menyediakan aneka masakan khas minang disini juga menyediakan berbagai jenis makanan khas daerah lain seperti masakan jawa dan madura. Masyarakat di kota ini seolah-olah semua berpartisipasi dalam kegiatan wisata, dan sepertinya wisata di sini sudah menjadi suatu bisnis bagi masyarakatnya.

Akhirnya, melihat berkembangnya pariwisata di kota ini, patut kiranya kita cermati bahwa perencanaan dan pengelolaan lanskap kawasan wisata mempunyai peranan penting untuk memajukan wisata di suatu daerah. Pak Wali sering bilang bahwa kota sawahlunto berkembang dan maju karena berkembang dan majunya wisata, dan menurut beliau wisata adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Empat stakeholder  utama dalam pembangunan sektor pariwisata yaitu pemerintah, ahli/perencana, pengusaha, dan masyarakat haruslah mempunyai visi dan misi yang sinergis dan perlu diingat bahwa pembangunan sektor pariwisata selain dapat meningkatkan pendapatan asli daerah sesungguhnya juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung.
Semoga bermanfaat bagi kemajuan sektor pariwisata di Kalbar.

*Dosen Politeknik Sambas

1 komentar: